Time Management Skill: Time Awareness

Fri Aug 5, 2022

Masalah sesungguhnya tidak pernah di faktor waktu.  Sebelum kita menyadarinya, kita akan selalu mengambinghitamkan faktor waktu dan fokus pada solusi yang salah.

Coba pikirkan sejenak. Adakah orang di bumi ini yang punya lebih banyak atau lebih sedikit dari 7x24 jam? Jawabannya tentu tidak ada.

Time awareness ini sangat krusial bagi siapapun yang merasa "kurang waktu". Karena sebelum kita mengakui bahwa sumber masalah sesungguhnya bukan terletak di faktor waktu, maka kita akan fokus "sumber penyakit" yang salah.

Berikut ini 3 sumber titik kritis yang mungkin menyebabkan kita merasa kekurangan waktu.

Faktor biologis

Sebelum kita menemukan teknologi jam (clockwork) di abad ke-14, waktu ditandai oleh rotasi bumi dan bulan. Siang, malam, dan pergantian musim menentukan kapan kita bisa bekerja dan apa yang harus kita kerjakan.

Mungkin saat ini kita tidak sedang bekerja sebagai nelayan dan petani. Tapi tubuh kita juga termasuk bagian dari "faktor biologis" dari time management.

Setiap orang memiliki keunikan faktor biologisnya masing-masing. Misalnya coba pikirkan beberapa pertanyaan ini:

  • Berapa lama saya sanggup fokus 100% tanpa distraksi?
  • Berapa jam tidur malam yang saya butuhkan supaya bisa punya cukup energi untuk bekerja optimal selama minimal 8 jam?
  • Berapa hari berturut-turut saya bisa mempertahankan energi & fokus dengan level pekerjaan yang intens?

Tentu masih ada hal-hal yang lain. Tapi hal-hal "biologis" seperti ini sangat mempengaruhi time management kita sebagai manusia.

Ini jelas bukan alasan untuk jadi malas dan menunda, tapi sebagai individu, kita harus mempunyai kesadaran (awareness) terhadap faktor biologis kita sendiri.

Jika optimized people adalah seorang pemimpin, tolong tim meningkatkan time awareness mereka sendiri. Sering kali ini adalah salah satu bagian yang harus kita latih & dampingi (coaching).

Faktor Kompetensi

Tujuan utama dari time management adalah produktivitas. Sedangkan produktivitas tidak akan bisa dilepaskan dari kompetensi.

Jadi kadang-kadang penghalang utama dari masalah time management adalah karena kita tidak menguasai pengetahuan & keterampilan profesional yang kita butuhkan.

Salah seorang klien saya baru saja bercerita bahwa sebelum mengikuti sesi coaching, dia tidak pernah menyangka bisa menggerakkan timnya secara bersama-sama. Dulu dia merasa hanya bisa menggerakkan tim secara one on one.

Itulah penghalang time management-nya sebagai seorang pemimpin unit.

Faktor tools & teknologi

Dulu saya merasa faktor ini yang jadi "batas nasib" para profesional yang bekerja di perusahaan besar dengan para profesional yang bekerja di perusahaan kecil dengan dana sangat terbatas.

Di jaman dulu, teknologi selalu berbiaya mahal. Hanya kalangan menengah atas yang bisa memvalidasi biayanya. Tapi di jaman ini, sangat banyak tools & unit bisnis pihak ketiga yang menyasar para individu dan small business.

Titik kritis yang lebih sering terjadi biasanya bukan lagi di faktor biaya. Tapi keengganan untuk belajar menggunakan berbagai tools & teknologi yang bisa membuat proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien.

Tiga faktor ini jelas bukan daftar lengkap. Tapi saya berharap, artikel singkat ini bisa mengingatkan optimized people bahwa sumber titik kritis sesungguhnya tidak pernah di faktor waktu. Sebelum kita menyadarinya, kita akan selalu mengambinghitamkan faktor waktu dan fokus pada solusi yang salah.

Semoga bermanfaat. 🙂🙏

Eri Silvanus
Saya menolong para individu dan organisasi meningkatkan kinerja dan leadership engagement melalui fungsi saya sebagai seorang pembicara, coach, dan consultant.

Profil Linkedin