There are no items in your cart
Add More
Add More
Item Details | Price |
---|
Sun Oct 2, 2022
Mempunyai tim yang engaged dan merasa bersemangat ketika bekerja adalah dambaan semua pemimpin. Tapi apakah hal ini hanya bisa dicapai melalui remunerasi (gaji dan fasilitas) yang tinggi?
Saya rasa semua pemimpin mendambakan mempunyai tim yang solid & engaged. Mungkin saja secara jumlah tidak besar. Tapi solid & engaged.
Dari sudut pandang sang tim, income besar dan fasilitas lengkap tentu juga diinginkan. Tapi sering kali income & fasilitas standar pun sudah cukup memuaskan banyak orang jika suasana kerja di perusahaan itu bisa membuat kita bersemangat untuk bekerja.
Ini kabar baiknya. Menurut survei yang dilakukan oleh Gallup dari tahun 2019 hingga 2022, salah satu faktor esensial yang dibutuhkan untuk meningkatkan engagement dan motivasi tim ini tidak harus berupa gaji dan fasilitas yang mahal. Melainkan salah satu kebutuhan psikologis kita sebagai manusia, yaitu sense of belonging.
Do you have close friends at work?
Bisakah optimized people membayangkan betapa beratnya perasaan kesepian di pekerjaan? Mungkin ada kantor kita tidak sepi. Tapi kita merasa tidak ada orang yang benar-benar bisa kita ajak "ngobrol".
Sekarang bayangkan betapa ringannya hati ini ketika merasa punya sahabat atau teman dekat di kantor. Mungkin secara jumlah, tim kita kecil. Tapi kita tahu bisa ngobrol, tertawa, berbagi ide, dan curhat bersama dengan mereka.
Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Artinya otak kita akan merasa hidup ini dalam bahaya jika kita merasa kesepian. Sebaliknya otak kita akan merasa hidup ini lebih hidup ketika kita merasa ada di dalam sebuah komunitas yang saling memperhatikan.
Tidak heran survei dari Gallup menunjukkan orang-orang yang merasa mempunyai teman dekat di tempat kerja, cenderung:
Beberapa orang merasa mempunyai sahabat di tempat kerja itu bersifat nasib karena kita tidak bisa memaksakan faktor "kecocokan" ke orang lain.
Saya setuju. Tapi saya yakin optimized people familiar dengan konsep controllable vs uncontrollable. Memutuskan melabeli seseorang sebagai sahabat adalah keputusan pribadi. Itu adalah elemen uncontrollable.
Tapi sebagai pemimpin, minimal masih ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk memperbesar peluang bertumbuhnya persahabatan di tim kerja atau organisasi kita. Inilah elemen controllable-nya.
Get to know their life
Cara paling sederhana membangun relasi adalah melalui komunikasi.
Ketika kita membicarakan (having conversation) tentang pekerjaan, maka sejauh itulah persahabatan kita. Tapi ketika kita mulai saling mengenal tentang aspek hidup mereka yang lain, maka persahabatan kita pun akan terasa lebih holistik.
Selain aspek pekerjaan, berikut ini 6 aspek hidup yang bisa optimized people jadikan panduan untuk saling mengenal:
Create social events regularly
Makan bersama di kantor atau pergi bersama-sama ke luar kota akan memperbesar peluang kita membicarakan (having conversation) tentang hal-hal di luar pekerjaan.
Sesekali menciptakan kegiatan dengan mengajak keluarga masing-masing juga akan memberikan dampak besar pada kedekatan tim. Tentu hal ini melibatkan biaya. Tapi percayalah return of investment yang optimized people dapatkan akan sebanding.
Create social celebration
Bagian dari social ritual sebuah komunitas adalah perayaan. Mulai dari memberikan apresiasi atas prestasi-prestasi tertentu, perayaan ulang tahun, atau peringatan wedding anniversary atau perayaan-perayaan yang lain. Hal-hal yang bagi beberapa orang dianggap remeh ini sebenarnya adalah bagian penting dari kehidupan sosial seorang manusia.
Dengan sengaja menciptakan "social celebration" ini di kantor, maka secara tidak langsung kita mengkomunikasikan ke tim bahwa aspek lain dalam hidup mereka juga penting.
Semoga bermanfaat. 🙂
Eri Silvanus
Saya menolong para individu dan organisasi meningkatkan kinerja dan leadership engagement melalui fungsi saya sebagai seorang pembicara, coach, dan consultant.