There are no items in your cart
Add More
Add More
Item Details | Price |
---|
Tue Feb 28, 2023
Kita tahu bahwa business growth sangat penting untuk bertahan di persaingan pasar, meningkatkan market share atau bahkan menarik dan mempertahankan tim-tim berkualitas.
Dalam rangka menciptakan dan mempertahankan business growth ini, biasanya ada 2 peran vital yang kita butuhkan, yaitu: Business development dan organization development.
Di artikel ini saya akan memberikan gambaran singkat mengenai perbedaan peran kunci dari business development dan organization development dan bagaimana kita bisa memilih peran apa yang kita perlukan untuk mencapai target pengembangan bisnis kita.
Sebagai bonus, saya juga akan memberikan gambaran singkat mengenai perbedaan peran seorang trainer, facilitator, coach, dan consultant.
Harapan saya, di akhir artikel ini optimized people bisa menentukan apakah lebih membutuhkan pertolongan seorang trainer, facilitator, coach, atau consultant di bidang business development atau di bidang organization development.
Saya akan mulai dari bidang yang saya asumsikan optimized people paling sering dengar, yaitu business development.
Di perusahaan-perusahaan yang cukup besar, kadang-kadang kita bisa menemukan posisi yang bernama business development. Entah peran itu ada di pundak satu orang business development officer atau sebuah business development team.
Tapi apa sebetulnya peran utama bidang business development ini?
Peran utama bidang business development adalah mengembangkan bisnis melalui strategi bisnis.
Strategi bisnis di sini bisa berarti strategi untuk menciptakan:
Aktivitas kunci dari business development ini bisa meliputi:
Dari sini kita bisa melihat bahwa orang-orang yang berperan di bidang business development ini, seharusnya mampu menganalisa berbagai data menggunakan sudut pandang bisnis dan berpikir strategis untuk menindak lanjuti analisa data-data itu.
Mereka juga seharusnya mempunyai kemampuan prospecting, negosiasi, dan komunikasi yang baik.
Jika mereka secara natural memiliki karakter yang kritis, aktif, dan suka berjejaring, ini juga akan sangat menolong mereka dalam peran mereka di bidang business development.
Jika sebagai pemimpin perusahaan, kita merasa kebingungan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan omset, memperluas pasar, atau membangun keunggulan daya saing. Maka kemungkinan perusahaan kita memerlukan peran business development.
Sekarang apa bedanya peran trainer, facilitator, coach, atau consultant di bidang business development?
Misalnya kita bergerak di bisnis yang menggunakan sistem affiliate marketing. Seandainya kita merasa membutuhkan bantuan seorang business development coach, maka pilihlah seorang business development coach yang berpengalaman mengembangkan bisnis yang menggunakan sistem affiliate marketing.
Sekedar memilih seorang coach hanya karena dia menyebut dirinya seorang business development coach, bisa jadi menghasilkan strategi bisnis yang kurang relevan.
Sampai di sini kita mungkin berpikir:
Di sinilah pentingnya memahami peran vital dari bidang organization development.
Kadang-kadang yang menghambat kemajuan bisnis kita bukan karena kita tidak tahu strategi yang bisa kita terapkan di bisnis kita.
Dalam pengalaman saya, banyak entrepreneur dan business owners, khususnya jika mereka juga adalah para founders yang sudah punya ide strategi yang ingin dia eksekusi.
Penghambat utamanya adalah di sumber daya manusianya.
Berikut ini beberapa keluhan yang sering diutarakan oleh para klien saya di awal diskusi:
Di sinilah peran organization development jadi sangat vital.
Kalau saya ilustrasikan, business development fokus menciptakan the gun. Sedangkan organization development fokus mengembangkan the army behind the guns.
Fokus business development adalah mengembangkan bisnis melalui tim bisnis.
Topik-topik yang dikerjakan organization development ini bisa meliputi:
Keterampilan yang harus dimiliki di bidang organization development ini meliputi:
Jika sang pemimpin tertinggi sudah mempunyai arah yang ingin dituju, tapi kesulitan menggerakkan tim menuju ke arah yang sama, di situlah peran organization development paling dibutuhkan.
Jika secara insting sang pemimpin merasa ada yang kurang efektif atau kurang efisien dari business process timnya, di situlah peran organization development jadi penting.
Tapi dalam pengalaman saya sebagai seorang organization development facilitators & consultant, tidak jarang alur kerjanya bisa dibalik.
Beberapa klien datang dengan kebutuhan untuk meningkatkan omset. Sekilas ini terdengar seperti topik untuk business development.
Tapi sebagai organization development consultant kita bisa mulai dari menganalisa 2 hal:
Dari sana kita akan membangun strategi yang dinilai paling sesuai dengan keunikan konteks perusahaan klien.
Kalau kembali ke ilustrasi tentang senjata tadi, organization development bukan hanya fokus mengembangkan the army behind the guns. Organization development juga dapat membangun custom guns yang disesuaikan dengan keunikan army yang kita punya.
Baik business development dan organization development sama-sama punya peran vital dalam menciptakan dan mempertahankan business growth.
Entah menciptakan tim dari dalam atau menyewa jasa profesional, para business owners dan business leaders perlu mengevaluasi peran apa yang lebih mereka butuhkan.
Jika fokusnya hanya pada strategi, maka peran business development akan memberikan manfaat lebih tepat.
Namun jika fokus kita adalah mengoptimalkan potensi yang sebetulnya sudah ada di dalam human capital dan business process kita, maka organization development akan memberikan manfaat yang lebih tepat.
Kalau optimize people ingin tahu layanan yang bisa saya berikan sebagai organization development facilitators dan personal development coach silahkan kunjungi erisilvanus.com.
Kalau optimize people merasa butuh layanan yang lebih menyeluruh, yaitu di level consultant, silahkan kontak saya melalui LinkedIn atau Instagram saya dengan nama Eri Silvanus.Eri Silvanus
Personal & organization development practitioner: Help people and teams be better by helping them change their behavioral framework.